Meskipun Moody’s menurunkan peringkat hutang Amerika Serikat (AS) dari ‘AAA’ menjadi ‘Aa1’, kabar ini justru tak membuat IHSG melemah.
Terbukti hingga penutupan perdagangan IHSG Senin (19/5/2025) menguat 0,49% di level 7.141,09. Penguatan ini merupakan kenaikan IHSG selama empat hari beruntun.
Kenaikan tersebut menambah catatan kenaikan IHSG di sepanjang Mei 2025 telah menyentuh 5,75%.
Kenaikan IHSG pun mencatatkan saham-saham top gainers dalam pergerakan sebulan terakhir, menariknya saham-saham top gainers tersebut juga masuk dalam catatan saham yang rajin membagikan dividen dengan rata-rata lima tahun terakhir.
Jika investor bermodal Rp5 juta dan masuk di deretan saham-saham tersebut, maka sudah membuahkan hasil menjadi dua digit.
Berikut 10 saham top gainers sebulan dan rajin membagikan dividen dengan rata-rata yield dividen selama lima tahun terakhir.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Kratom kini menjadi salah satu komoditas menjanjikan di pasar internasional, terutama di Amerika Serikat (AS), karena dapat dijuluki sebagai “daun surga”. Julukan ini melekat karena digemari masyarakat di Negeri Paman Sam, di mana mereka menganggap tanaman ini mampu meningkatkan energi, vitalitas, hingga mood.
Mengutip keterangan Ditjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (kini terpisah menjadi 2 kementerian berbeda), kratom merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Disebutkan, kratom memiliki manfaat beragam.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 menunjukkan AS sebagai pengimpor terbesar kratom dari Indonesia, dengan volume mencapai 4.694 ton dan nilai ekspor sekitar US$ 9,15 juta.
Sementara berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), dari seluruh ekspor kratom Indonesia, DKI Jakarta menjadi pemain utama. Kontribusinya mencapai US$ 4,45 juta, atau sekitar 60,75% dari total nilai ekspor.
Kalimantan Barat dan Jawa Timur menyusul di posisi kedua dan ketiga dengan kontribusi signifikan. Di pasar luar negeri, Kratom yang diolah menjadi bentuk ekstrak dihargai mencapai US$ 6.000 per kg.
Ada Tantangan, Tetapi Tetap Digemari di AS.
Namun, kratom memiliki tantangan terkait legalitasnya di pasar internasional. Di AS, permintaan kratom terus meningkat meski status legalitasnya masih belum mendapat pengesahan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Meskipun demikian, masyarakat AS membeli begitu banyak kratom dan produk berbahan dasar kratom, baik secara online atau di minimarket pom bensin, toko serba ada, toko rokok, dan bar, sehingga menjadi industri senilai US$ 1 miliar.
Sementara di Jepang dan Jerman mengizinkannya dalam penggunaan terbatas. India, dengan kebijakan yang lebih longgar, menjadi salah satu pasar ekspor terbesar. Legalitas yang bervariasi ini menuntut perhatian Indonesia dalam menjaga kualitas produk agar dapat memenuhi standar global yang terus berkembang.
Di dalam negeri, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur adalah provinsi utama yang menopang ekspor kratom, menyumbang hampir seluruh nilai ekspor nasional. Ini menunjukkan pentingnya penguatan hilirisasi di wilayah penghasil untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan lebih lanjut dari komoditas ini.
Tanaman kratom sendiri dikenal karena manfaatnya dalam pengobatan tradisional, seperti mengatasi nyeri, kecemasan, hingga membantu proses detoksifikasi bagi pengguna opioid.
Meskipun di Indonesia sendiri kratom sempat menuai kontroversi dan disebut sebagai “narkoba baru,” tetapi tanaman herbal ini justru berhasil menembus pasar AS dan berkembang menjadi industri bernilai miliaran dolar.
Khasiat Kratom
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan kratom bisa meningkatkan stamina tubuh hingga meredakan depresi.
“(Karatom) ada yang bisa diminum, kalau nggak salah bisa berbentuk sirup,” ungkap Budi.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar produk kratom memang digunakan sebagai bahan kesehatan.
“Jadi dia bisa diseduh seperti teh, itu kayak semacam untuk vitalitas badan, segala macam,” jelasnya.
Kendati demikian, status perdagangan kratom di dalam negeri masih belum jelas. Mendag Budi mengungkapkan, hingga saat ini belum ada aturan khusus yang mengatur peredaran kratom di pasar domestik.
“Jadi belum ada peraturan yang terkait dengan perdagangan di dalam negeri. Ini kan kebanyakan untuk ekspor semua,” ujar Budi.
Hal ini berarti, meskipun kratom sudah mendapat izin ekspor berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 20 dan 21 Tahun 2024, tidak serta-merta produk ini bisa dijual bebas di dalam negeri.
Perlu diketahui, kratom sebelumnya sempat masuk dalam daftar narkotika golongan 1, yang berarti peredarannya sangat dibatasi. Namun, setelah melalui berbagai kajian dan pertimbangan pemerintah, statusnya kini berubah.
“Ya sekarang sudah nggak ada masalah. Waktu itu kan sudah disepakati. Akhirnya dikeluarkan Permendag dan sudah diperbolehkan untuk ekspor,” jelasnya.
Nama pengusaha itu Oei Tiong Ham dari Semarang. Dia pemilik salah satu raksasa gula terbesar Oei Tiong Ham Concern (OTHC).
OTHC berasal dari perusahaan bernama Kian Gwan untuk bisnis properti dan merambah ke bisnis gula. Perusahaan didirikan ayah Oei.
Setelah Kian Gwan dipegang Oei berubah menjadi perusahaan yang sangat sukses. Termasuk memonopoli pasar gula di Jawa dengan membuka perkebunan tebu dan mendirikan pabrik gula yang besar.
Onghokham di Konglomerat Oei Tiong Ham (1992) menyebut OTHC melakukan ekspor gula sebesar 200 ribu ton. Bahkan bisa mengalahkan banyak perusahaan dari Barat dari 1911-1912.
OTHC juga berhasil menguasai 60% pasar gula di Hindia Belanda, serta juga meluas hingga India, Singapura dan London. Lini bisninya berkembang tak hanya untuk gula, namun juga pergudangan, pelayaran dan perbankan.
Bisnisnya yang berkembang pesat membuat kekayaan Oei bertambah. Tercatat kekayaan 200 juta gulden, sebagai catatan 1 gulden pada 1925 bisa membeli 20 kg besar atau sekarang sekitar Rp 43,4 triliun jika harga beras Rp 10.850/kg.
Namun kekayaannya itu membuat dia dikejar petugas pajak pemerintah Hindia Belanda. Liem Tjwan Ling dalam Oei Tiong Ham: Raja Gula dari Semarang (1979), menuliskan pemerintah menagih pajak 35 juta gulden untuk menutupi kerugian pasca perang dan membayar pajak dua kali lipat tanpa alasan jelas.
Oei berupaya menghindari pajak besar itu dengan meninggalkan Semarang. Singapura jadi tujuannya pada 1920.
Di sana dia membeli banyak tanah dan rumah dengan total luas setara seperempat wilayah Singapura. Saat itu hanya orang super kaya, termasuk Oei yang bisa membeli tanah di sana.
Selain tanah dan bangunan, laman resmi Perpustakaan Nasional Singapura mengungkapkan Oei membeli perusahana pelayaran Heap Eng Moh Steamship Company Limited. Selain itu tercatat sebagai pemilik awal saham Overseas Chinese Bank (OCB), kini OCBC.
Oei disebut melakukan sumbangan US$150 ribu untuk pembangunan gedung Raffles College dan beberapa sekolah lain. Dia juga menjadi donatur utama dalam kegiatan kemanusiaan.
Saking terkenalnya, nama Oei diabadikan sebagai nama jalan dan gedung-gedung di Singapura.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Cahyadi mengatakan bahwa liquidty provider menjadi lini bisnis baru bagi AB. “Prosesnya kami menyiapkan AB-nya, kita akan lihat review, audit. Harus memilki modal kerja Rp 100 miliar,” kata Irvan dalam acara CNBC Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Selain itu, AB yang berperan sebagai liquidity provider harus mampu membangun sistem. “Kami akan melakukan pendampingan dan menyiapkan mereka, dalam waktu dekat 1-3 AB yag kerja sama dengan perusahaan tercatat,” lanjut Irvan.
Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memberlakukan peraturan liquidity provider saham Peraturan ini mulai berlaku efektif pada 8 Mei 2025. Dalam aturan tersebut, disampaikan beberapa syarat yang wajib dipenuhi.
Pemberlakuan liquidity provider saham diketahui bertujuan untuk menciptakan pasar modal yang lebih teratur, wajar, dan efisien sekaligus menarik bagi seluruh pelaku pasar, baik domestik maupun internasional.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa pemberlakuan peraturan ini merupakan hasil dari kajian dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Peran Liquidity Provider menjadi sangat penting dalam meningkatkan pendalaman dan kualitas pasar, khususnya dalam mendukung pembentukan harga wajar serta mengurangi bid-ask spread pada saham-saham dengan likuiditas rendah,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (8/5/2025).
Secara umum, Peraturan Nomor II-Q mengatur secara menyeluruh kegiatan liqudity provider saham, termasuk di dalamnya payung hukum atas kriteria saham yang dapat dikuotasikan oleh liquidity provider saham.
Kriteria saham yang dapat dikuotasikan mempertimbangkan parameter seperti volume transaksi harian, frekuensi transaksi harian, kapitalisasi pasar, spread harga, rasio free float dan fundamental saham.
Setiap enam bulan sekali, BEI akan menerbitkan daftar efek liquidity provider saham yang berisi kumpulan saham terpilih berdasarkan kriteria tertentu yang dapat dipilih oleh liquidity provider saham untuk dilakukan kuotasi setiap hari Bursa dengan tujuan meningkatkan likuiditas dan efisiensi perdagangan pada saham-saham tersebut.
Aren dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber bahan baku bioetanol. Lokasi kebun yang dikunjungi berdekatan dengan pembangkit Listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dikelola oleh anak usaha Pertamina NRE, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).
Dalam sambutannya, Raja Juli menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dalam pengembangan energi berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa energi bersih tidak hanya hadir di kota besar, tapi juga tumbuh dari desa-desa seperti di Garut ini,” ungkapnya dikutip Kamis (15/5/2025).
Selain meninjau kebun aren, Menteri Raja Juli Antoni juga melakukan kunjungan ke PGE Area Kamojang dan melihat langsung fasilitas pengelolaan energi panas bumi yang telah lama beroperasi sebagai pionir panas bumi di Indonesia. Keberadaan fasilitas ini memperkuat rencana pembangunan pabrik bioetanol yang akan memanfaatkan energi geothermal sebagai sumber energi utamanya.
Menutup kunjungannya, Menteri Raja Juli menyatakan apresiasinya terhadap sinergi yang telah dibangun antara sektor energi dan lingkungan.
“Inilah wajah Indonesia masa depan, di mana alam, masyarakat dan energi bersih berjalan beriringan,” ujarnya.
Menteri Raja Juli berharap, program seperti ini dapat direplikasi di daerah lain untuk mendukung Indonesia menuju transisi energi yang adil dan inklusif.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, turut hadir bersama jajaran direksi dalam kunjungan ini sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan energi bersih dan berkelanjutan.
“Kami melihat ini sebagai peluang strategis untuk mengintegrasikan sumber daya lokal dengan teknologi energi terbarukan,” ujar John Anis.
Kedekatan lokasi perkebunan aren dengan sumber panas bumi ini menjadi nilai tambah karena panas bumi memiliki potensi sumber energi dalam proses pengolahan bioetanol. Rencana ini disambut baik oleh masyarakat sekitar yang berharap dapat memperoleh manfaat ekonomi dari nilai tambah aren yang mereka tanam.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan berbasis kearifan lokal.Proyek ini juga sejalan dengan misi Pertamina NRE dalam memperluas portofolio energi bersih di Indonesia.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina mendorong sinergi dengan pemerintah dan masyarakat terutama dalam pengembangan energi bersih untuk mencapai target net zero emission tahun 2060, atau lebih cepat. “Pertamina berkomitmen dalam mengembangkan energi bersih, sehingga mampu berkontribusi lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan,” tegasnya.
Restu mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk bisa memberantas praktik pertambangan ilegal. Bahkan sudah lakukan ratusan tindakan penertiban hingga menenggelamkan kapal-kapal tambang ilegal. Namun sayangnya, jumlah tambang ilegal malah kian bertambah, bukan berkurang.
“Kami sudah banyak ratusan kali kita melakukan tindakan-tindakan penertiban, kemudian penenggelaman kapal-kapal ponton yang ilegal, tetapi jumlahnya bukan berkurang, tapi bertambah,” papar Restu dalam Rapat Dengar Pendapat(RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Lebih ironisnya, lanjutnya, kapal-kapal ponton ilegal tersebut bertambah karena juga dikendalikan oleh orang-orang yang juga bekerja sama dengan PT Timah.
“Ini antara lain, sebagian besar stakeholder atau orang-orang yang membantu bekerja bersama kami di PT Timah itu dikategorikan ilegal, tapi itu oleh rakyat, sehingga tidak mungkin dilakukan (penindakan),” tambahnya.
Masalah tersebut, lanjut Restu, akan kembali dievaluasi dengan bantuan solusi dari Komisi VI DPR RI.
“Sehingga, tadi kami sudah diarahkan beberapa hal, seperti menggunakan metode pengoperasian melalui koperasi, itu luar biasa. Jadi, kami sudah dapat tadi setengah jam berkomunikasi dengan Bapak-Ibu sekalian di Komisi VI. Kami dapat ide banyak yang luar biasa, yang nanti segera menjadi bahan untuk kami untuk melakukan operasi,” tandasnya.
Investor global yang sebelumnya menghindari risiko akibat ketegangan ekonomi kini lebih percaya diri untuk menanam modal di Indonesia, mendorong peningkatan investasi langsung asing (FDI).
Data terakhir dari Bank Indonesia (BI) pada periode 5 – 8 Mei 2025, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp0,12 triliun, terdiri dari jual neto Rp2,70 triliun di pasar saham dan Rp4,07 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta beli neto Rp6,88 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga semakin terjaga, memberikan kepastian bagi para pelaku usaha dan investor. Selain itu, peluang ekspor Indonesia turut meningkat karena AS dan China mulai mencari mitra dagang baru untuk menggantikan produk yang terkena tarif tinggi.
Perusahaan multinasional yang ingin mengurangi ketergantungan pada China sebagai pusat manufaktur juga mulai melirik Indonesia sebagai alternatif dalam diversifikasi rantai pasok.
Dengan kondisi pasar yang lebih kompetitif dan stabilisasi ekonomi global, sektor manufaktur dan komoditas Indonesia mendapatkan dorongan positif, meningkatkan daya tarik negara ini sebagai destinasi investasi.
Indonesia perlu memanfaatkan momentum ini dengan memperkuat kebijakan investasi dan meningkatkan daya saing industri domestik agar dapat meraih manfaat maksimal dari perubahan situasi ekonomi global ini.
Rupiah Bisa Jadi Incaran Damai antara AS dan China dapat mendukung ketertarikan investor untuk masuk ke pasar emerging market (EM), terutama Asia yang masih murah.
Beberapa mata uang Asia yang dinilai menarik seperti Won Korea Selatan, Rupiah Indonesia, dan Rupee India bisa dibilang masih undervalued dan menarik bagi para trader yang ingin memanfaatkan trading dari penurunan daya tarik dolar Amerika Serikat (AS).
Selain karena valuasi yang menarik, stimulus China dan kemajuan yang damai dari pembicaraan negosiasi Amerika dengan negara Tirai Bambu ini membuat optimisme di kawasan Asia semakin atraktif.
“Secara fundamental, sudah lama undervalued,” kata Claudia Calich, kepala EM debt at M&G Investment Management.
Berdasarkan data dari Refinitiv, secara year to date/ytd hingga 13 Mei 2025, rupiah menjadi salah satu mata uang di Asia yang memiliki performa paling buruk karena melemah 2,61%.
Berbanding terbalik dengan mata uang lainnya seperti yen Jepang dan won Korea Selatan yang masing-masing menguat sebesar 5,55% dan 4,17%.
Prospek penguatan mata uang Asia juga terlihat jelas pada awal bulan ini ketika lonjakan dolar Taiwan terjadi. Dan ini potensi membantu mata uang Asia lain untuk mengejar kinerja mata uang negara maju.
Apalagi, mata uang emerging market sudah lama terjerembab di zona merah akibat pengumuman tarif resiprokal pada awal April lalu.
Para penerima manfaat umumnya adalah Umat Buddha di sekitar Centiya Mi Lek Hud, yaitu Wihara atau tempat ibadah umat Buddha di kawasan Sewan, Tangga Asem, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat serta menciptakan rasa kebersamaan dan kepedulian sosial di masyarakat.
“Semoga bantuan dari BRI ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya”, ungkap Hendy dikutip Senin (12/5/2025).
Di lain pihak Husein, selaku Ketua Centiya Milek Hud mengungkapkan bahwa tempat tersebut dikenal sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial dalam menyebarkan nilai-nilai kebajikan dan kebersamaan. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial yang menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar.
Ia juga mengungkapkan apresiasi kepada BRI Peduli yang menyalurkan bantuan sembako bagi masyarakat di sekitar Centiya Milek Hud.
“Kami berterima kasih kepada BRI atas kepeduliannya kepada umat Buddha. Kepedulian seperti ini akan menjadi embun atau air penyejuk hati, juga menjadi tetes-tetes air harapan untuk kemajuan masyarakat juga kemajuan bangsa dan negara,” ungkap Husein.
Ceceh Sentyanty, selaku Pengurus Centiya Milek Hud, juga menambahkan bahwa, pihaknya menyambut baik kepedulian yang diberikan oleh BRI di Hari Raya Waisak sekaligus menjadi momen untuk menyebarkan cinta kasih tanpa syarat, serta memperkuat kepedulian antar sesama.
“Kami Umat Buddha di sini bahagia dan benar -benar terbantukan dan semoga BRI Peduli terus hadir memberikan bantuan dan kepedulian bagi sesame,” imbuhnya.
Melansir The Korea Herald, menurut survei yang dilakukan oleh Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Nasional Seoul, 54,9% responden ditemukan berada dalam keadaan kebencian kronis, dengan 12,8% responden menunjukkan tingkat yang parah.
Di antara kelompok usia, proporsi tertinggi dari mereka yang mengalami kebencian yang parah dan berkepanjangan ditemukan adalah mereka yang berusia 30-an pada 17,4%, sementara proporsi terendah ditemukan di antara individu berusia 60 tahun ke atas pada 9,5%.
Survei tersebut menunjukkan, masyarakat Korsel yang mengidentifikasi diri mereka sebagai termasuk dalam kelas sosial bawah memiliki tingkat kebencian parah tertinggi sebesar 16,5%, tetapi bahkan di antara kelas atas, 15% melaporkan merasakan kebencian yang tinggi. Mereka yang berada di kelas menengah memiliki tingkat yang relatif lebih rendah yaitu 9,2%.
Persepsi tentang keadilan umumnya negatif dalam survei, dengan 69,5% responden tidak setuju dengan pernyataan, “Dunia pada dasarnya adil.”
Menurut tim peneliti, tingkat kebencian berkorelasi dengan keyakinan bahwa dunia tidak adil. Semakin rendah tingkat kepercayaan bahwa masyarakat itu adil, semakin tinggi tingkat kebencian.
Kelompok-kelompok yang lebih cenderung melihat dunia sebagai tidak adil menunjukkan tingkat kebencian yang lebih tinggi daripada mereka yang cenderung tidak melakukannya.
Tim peneliti menambahkan bahwa masalah yang paling memicu perasaan kesal termasuk: penutupan pemerintah dan korupsi, perilaku tidak etis oleh politisi dan partai politik dan bencana yang disebabkan oleh pengawasan keselamatan yang buruk.
Hampir setengah dari responden yakni 47,1% menyatakan bahwa mereka telah mengalami stres berat dalam setahun terakhir yang memengaruhi kesehatan mereka. Orang berusia 40-an pada 55,4% dan 30-an pada 51,7%, serta mereka yang berpenghasilan kurang dari 2 juta won (US$1,430) per bulan pada 53,8 %, ditemukan sangat rentan.
Sumber utama stres bagi responden tersebut termasuk perjuangan kesehatan pribadi atau keluarga, perubahan dalam hubungan sosial dan perubahan iklim politik.
Namun, terlepas dari tingkat stres yang meluas, banyak yang mengatakan bahwa mereka merasa sulit untuk mencari bantuan profesional, karena sekitar 56% responden mengatakan bahwa mereka tidak akan mencari dukungan karena takut akan stigma atau prasangka.
“Temuan seperti itu menunjukkan bahwa kesehatan mental orang Korea mengganggu dan masyarakat Korea perlu menganggap kesehatan mental lebih serius,” kata Lee Yoon-kyoung, seorang peneliti dari tim peneliti SNU, dilansir The Korea Herald, dikutip Sabtu (10/5/2025).
“Perlu ada perbaikan yang lebih praktis dan realistis dalam program pencegahan dan manajemen kesehatan mental,” tutupnya.
Namun, ternyata tidak hanya untuk berurusan dengan delegasi AS terkait tensi perang dagang antarkeduanya.
Dalam kunjungannya ke Swiss kali ini, Perdana Menteri He Lifeng dikabarkan juga akan bertemu dengan Dirjen WTO Ngozi Okonjo-Iwela di Jenewa. Seperti diketahui, WTO adalah organisasi perdagangan di bawah PBB, yang selama ini berperan sebagai pengawas perdagangan di antara negara-negara anggotanya.
Para negara anggota akan melapor ke WTO jika merasa kebijakan negara lain merugikan negaranya. Dan, WTO akan menjadi penengah dan penentu apakah kebijakan perdagangan suatu negara melanggar dan merugikan atau tidak.
Di sisi lain disebutkan, ada campur tangan Swiss dalam pertemuan antara China dan AS di Jenewa, usai lawatan politisi Swiss ke AS dan China.
“Jika pertemuan menghasilkan peta jalan dan kedua pihak memutuskan untuk melanjutkan diskusi, itu akan mengurangi ketegangan,” kata Menteri Ekonomi Swiss Guy Parmelin, dikutip dari Reuters, Sabtu (10/5/2025).
Menurutnya, fakta bahwa kedua pihak bertemu di Jenewa adalah sebuah tanda menuju ke arah keberhasilan.
Sementara itu, Reuters (Sabtu, 10/5/2025) melaporkan, detail lokasi pertemuan yang terjadi di wilayah diplomatik Swiss itu tidak terungkap ke publik. Namun, seperti dilansir Reuters, usai istirahat makan siang, kedua delegasi disebutkan terlihat kembali ke dalam kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB yang berlokasi di Cologny.
“Mereka telah bertemu selama sekitar dua jam di pagi hari. Sebelumnya, pejabat AS termasuk Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer tersenyum saat mereka meninggalkan hotel dalam perjalanan menuju tempat perundingan. Bessent menolak berbicara kepada wartawan,” tulis Reuters.
Pertemuan ini berlangsung setelah tensi perang dagang antara China dan AS memanas. Di mana kedua negara saling membalas mengenakan tarif impor setinggi-tingginya. Terutama sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang lebih tinggi terhadap berbagai negara, termasuk China dan Indonesia. Kebijakan itu seyogiyanya berlaku resmi pada 9 April 2025, namun ditunda 90 hari sejak tanggal tersebut.
Pada hari Jumat (9/5/2025), AFP mengutip unggahan Trump di akun media sosialnya, yang memberi sinyal langkah mundur dalam perang dagang tersebut. Dia pun menyatakan, pengenaan tarif impor 80% atas China sepertinya lebih tepat, dari saat ini total bisa mencapai 245% untuk barang tertentu. Trump pun menyerahkan kepada Menkeu Scott Bessent dalam perundingan dengan China.
“Tarif 80% untuk China tampaknya tepat!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, dikutip dari AFP, Jumat (9/5/2025).