Harganya Kembali Terbang! Emas Siap Cetak Rekor Baru

Emas

Harga emas kembali menguat pada hari ini Kamis (13/2/2025) seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif baru yang akan diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Langkah ini dikhawatirkan semakin memicu perang dagang global, di tengah sorotan investor terhadap data inflasi terbaru AS yang menunjukkan lonjakan harga konsumen pada Januari.

Harga emas spot naik 0,47% ke level US$2.917,37 per troy ons pada Kamis pukul 18.18 WIB, mendekati rekor tertinggi intraday sepanjang masa di US$2.942,70 yang tercapai pada Selasa lalu.

Jika kenaikan ini bisa dipertahankan maka emas akan mencetak rekor baru di harga penutupan. Sebagai catatan, harga penutupan tertinggi untuk emas ada di US$ 2.907,34 yang tercipta pada Senin pekan ini.

Trump mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan bea masuk pada produk impor AS. Kebijakan ini berpotensi memperburuk ketidakpastian ekonomi global dan mempercepat laju inflasi di AS.

Kebijakan ini bisa memicu ketidakpastian global hingga perang dagang yang pada akhirnya meningkatkan permintaan safe haven seperti emas.

“Emas tetap menjadi aset lindung nilai utama di tengah ketidakpastian perdagangan global, karena investor mencari cara untuk mengurangi volatilitas portofolio,” ujar Yeap Jun Rong, analis pasar dari IG, kepada Reuters.

Pada perdagangan Rabu (12/2/2025), harga emas dunia di pasar spot menguat 0,18% di level US$2.903,60 per troy ons. Penguatan tersebut membawa emas ke level US$ 2.900 setelah sempat keluar dari level tersebut pada Selasa.

Namun, harga emas kembali menguat karena ketidakpastian perang dagang masih menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap aset safe haven ini.

“Pasar tampaknya mengabaikan lonjakan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Data indeks harga produsen (PPI) yang akan dirilis malam ini kemungkinan tidak akan memberikan dampak signifikan pada sentimen pasar, mengingat ekspektasi suku bunga sudah mengarah pada kebijakan yang tetap tinggi dalam jangka panjang,” tambah Yeap.

Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa perjuangan bank sentral AS dalam mengendalikan inflasi masih jauh dari selesai. Ia juga menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga baru akan dipertimbangkan jika inflasi menunjukkan tren turun menuju target 2%.

Suku bunga yang tinggi cenderung mengurangi daya tarik emas sebagai aset investasi karena tidak memberikan imbal hasil.

Namun, menurut ANZ, investasi yang kuat, permintaan fisik yang tetap tinggi, serta pembelian emas oleh bank sentral akan terus menjaga harga emas dalam posisi yang kokoh. “Emas akan terus menjadi instrumen lindung nilai di tengah ketidakpastian makroekonomi yang bergejolak,” kata ANZ.

Selain emas, harga perak spot naik 0,5% menjadi US$32,37 per troy ons. Platinum menguat 0,7% ke US$999,85, sedangkan palladium melonjak 1,2% ke US$984,86 per troy ons.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*