
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan atensi dan apresiasi tinggi kepada Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang tengah berjuang menanggulangi bencana itu di berbagai daerah.
“Beberapa waktu lalu para menteri telah dipanggil Bapak Presiden dalam rapat koordinasi karhutla, beliau bangga dengan apa yang dikerjakan satgas di daerah,” kata Hanif dalam kunjungan kerja Pengendalian Karhutla 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis.
Dalam kunjungan kerja ke Kalsel, Menteri LH menyampaikan beberapa poin dan arahan Presiden untuk diteruskan ke Satgas Karhutla di daerah dalam menanggulangi kebakaran lahan.
Beberapa poin penting itu, kata Hanif, mendeteksi secara dini dan respons cepat setiap kejadian kebakaran lahan, patroli rutin di wilayah rawan karhutla, mengaktifkan semua posko di lapangan khususnya wilayah rawan, memantau dengan cermat titik panas secara berkala karena kecepatan respons menentukan penanggulangan.
Kemudian, memperkuat koordinasi lintas sektor karena sinergi antarlembaga merupakan kunci keberhasilan, pencegahan berbasis masyarakat, mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta memperkuat peran masyarakat peduli api dan desa tangguh bencana.
Hanif menyebut poin-poin penting penanggulangan itu telah dibahas dalam rakor nasional sehingga menjadi acuan daerah dalam melakukan pencegahan dan penanganan karhutla secara berkelanjutan.
Terlebih, kata dia, sebanyak 80 persen lebih karhutla terjadi di kawasan permukiman, hanya sekitar 20 persen terjadi di kawan hutan.
Oleh karena itu, Hanif menegaskan langkah-langkah pengendalian nasional itu harus diterapkan di daerah agar karhutla tidak meluas titik-titik lain yang rawan terbakar.
“Kondisi tanah di Kalsel masih basah ya, tidak mungkin terbakar sendiri, pasti ulah manusia. Maka dari itu, Presiden memerintahkan agar daerah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Hanif.